Senin, 23 November 2020

Puncak Haur Bunak 1141 MDPL - Kalimantan Selatan

Manajemen Perjalanan Gunung Haur Bunak 1141 MDPL



    Gunung Haur Bunak merupakan gunung yang memiliki ketinggian 1141 MDPL yang terletak pada Desa Pa’au Kecamatan Aranio Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan Indonesia. Dari manajemen Gunung Haur Bunak sendiri perjalanan memakan waktu sekitar 2 hari 2 malam dengan pulang. Untuk keberangkat kesana kami telah menyiapkan berbagai perlengkapan Perjalanan dan Manajemen Logistik. 


    Dari Manajemen perjalanan ke Gunung Haur Bunak itu sendiri estimasi perjalanan mulai dari Kota Martapura menuju pelabuhan Riam Kanan memakan waktu kurang lebih 30 menit. Sebelum perjalanan kesana sebaiknya menghubungi pihak taksi desa Pa’au untuk booking sehingga tidak ketinggalan, karna taksi ke desa tersebut hanya satu kali keberangkatan Jam 7 pagi dari Desa Pa’au – Pelabuhan Riam Kanan. Paling lambat sore jam 4 dari Pelabuhan Riam Kanan – Pa’au dengan Transfortasi Rp. 15.000/orang untuk menyeberang ke desa itu sendiri memakan waktu sekitar 1,5 jam. Dalam perjalanan ke gunung haur bunak di wajibkan menggunakan jasa Guide dengan estimasi harga Rp. 150.000/perhari jika makan guide dari kita yang menanggung. Sedangkan, Rp. 200.000/perhari jika guide membawa makan sendiri. Ada 3 jalur dengan  plus  minusnya : 

  

  1.  Jalur pilajau 7 jam paling cepat sampai puncak haurbunak. Teduh tapi tanjakan lumayan panjang. 
  2. Jalur sakendet 7 jam paling cepat sampai puncak, melewati air tejun skendet, ada pos/camp manjangan, tanjakan lebih  sedikit dibanding jalur  plajau. Tapi 1/3 jalan lumayan panas. 
  3. Jalur penyaluhan 10 jam smpai puncak melewati air terjun penyaluhan, jalur tanjakan lebih sedikit dan teduh.

Waktu tempuh dari 3 jalur di atas belum termasuk istirahat. Untuk 3-4 jam sebelum  puncak tidak ada mata air, jalan berlumut dan basah.


 

Jalur Tracking Gunung Haur Bunak

 

    Pada tanggal 22 September 2020 perjalanan menuju Gunung Haur Bunak  dengan 5 orang  di mulai dari berbagai kota seperti Barabai, Kandangan, Banjarmasin, dan Martapura. Keberangkatan kami dengan Meeting Point di Martapura pada saat sore hari. Namun, sebaiknya sampai pelabuhan siang karna untuk meminimalisir ketinggalan kapal. Dalam perjalanan menuju dengan Pa’au menggunakan Kapal kalian akan disungguhi dengan pemandangan bukit – bukit yang dapat dilihat diatas kapal saat melalui bendungan Riam Kanan. Sesampai di desa kalian harus melapor kepada pembakal atau penanggung jawab pendakian dengan mengisi buku tamu. Ada 2 pilihan setelah mengisi buku tamu, kalian bisa bermalam di kampung dengan Rp. 3000/orang atau langsung tracking ke shelter. Jadi, untuk perjalanan kami ini memilih untuk bermalam di kampung karna dengan alasan jam sudah menunjukkan jam 9 sehingga tidak memungkinkan menuju shelter. Ada beberapa masalah yang menyebabkan kami sesampai di kampung malam karna kami ketinggalan kapal dan harus menyewa klotok dengan kisaran harga Rp. 45.000/orang. Seperti yang dituliskan diatas sebaiknya sampai pelabuhan siang untuk meminimalisir ketinggalan kapal sehingga tidak terlalu bayar mengeluarkan uang.


       Pada tanggal 23 September 2020 hari pendakian di mulai dari jam 8 melalui jalur Skendet. Dari kampung menuju shelter terdapat jalur sepertiga panas dan kurang lebih dengan waktu 1 jam untuk sampai di shelter, jalur pendakian ini masih banyak terdapat sumber air dan di shelter jalur skendet sendiri terdapat sungai batu balian.  Dilanjut kan dari shelter menuju  air terjun skendet memakan waktu kurang lebih 4 jam sebelum sampai di air terjun harus menyeberang sungai terlebih dahulu dengan jalur pendakian masih landai dan sedikit menanjak namun tanjakan, setelah air terjun sendiri lebih banyak memerlukan bantuan tangan atau berpegang pada akar pohon.  Mungkin  kurang lebih 15 menit naik keatas setelah air terjun akan sampai ke Pos 2. Dari pos 2 menuju pos 3 itu memakan waktu sekitar 3 jam. Di pos 3 sendiri merupakan sumber mata air terakhir berada dengan turun sekitar 20 menit. Jadi, untuk tingkat pendakian dari Shelter ke Pos 3 memiliki tingkat  pendakian berdasarkan teknik termasuk dalam Class 1 & 2 yang paling dominan atau lintas alam tidak memerlukan bantuan atau membutuhkan bantuan tangan. Dan ada beberapa jalur yang termasuk dalam Class 3. Dengan artian jalur ini masih landai atau bisa membutuhkan bantuan dengan tracking pole. Dan jalur yang termasuk dalam Class 3 dimana jalur harus membutuhkan bantuan tangan atau kaki seperti berpegang di akar pohon atau batang pohon untuk memudahkan naik pada tanjakan tersebut.  Sedangkan tingkat pendakian berdasarkan waktu atau  Grade  dari kampung ke pos 3 termasuk Grade 2-3  dalam artian memerlukan waktu setengah hari atau seharian penuh tergantung kekuatan fisik.

 Saran dari jurnal ini merekomendasikan untuk ngecamp di pos 3  demikian memudahkan kalian dengan mengurangi beban karna jika harus melanjutkan perjalanan menuju pos 4 memerlukan waktu 2 jam lagi dengan tingkat pendakian berdasarkan teknik termasuk dalam Class 3 dimana kalian harus memerlukan bantuan tangan dan kaki untuk berpegang erat demi memudahkan untuk naik keatas. Hal ini, kami menyarankan  para pembaca untuk ngecamp di pos 3 karna demi memudahkan dan menyimpan tenaga karna hal yang perlu di perhatikan :

 

  1. Mata air terakhir ada di pos 3
  2. Harus membawa air kurang lebih 10L
  3. Track yang sangat menanjak

 

Dari 3 hal yang perlu diperhatikan di atas dapat disimpulkan bahwa jika kalian meneruskan perjalanan ke pos 4 meskipun dengan 2 jam saja. Namun, tenaga kalian sudah berkurang karna harus tracking seharian penuh. Seperti yang tertera di atas mata air terakhir berada di pos 3 berarti jika kalian melanjutkan ke pos 4 maka beban bawaan kalian akan bertambah dengan track yang tidak mudah atau track yang sangat menanjak. Tentunya ini sangat mengguras tenaga. Tapi, jika kalian ngecamp di pos 3 beban bawaan ke puncak hanya dengan membawa air dan makanan ringan saja. Untuk estimasi waktu dari pos 3 ke puncak memakan waktu kurang lebih 4 jam. Dengan perjalanan jalur yang akan di lewati hutan rimbun  sampai menuju pos 4. Setelah melewati pos 4 dimana jalur pendakian itu masuk daerah hutan lumut yang sangat rimbun untuk jalur sendiri hanya muat 1 orang saja.  Jadi, tingkat pendakian dari pos 3 sampai puncak itu memiliki tingkat pendakian dengan Class 3 yang lebih dominan  dan untuk tingkat pendakian berdasarkan waktu  termasuk dalam Grade 1 yang dapat ditempuh dalam beberapa jam saja. Untuk suhu dalam perjalanan di hutan lumut itu dingin, untuk menghindari terkena hipotermia harap menyiapkan safety sebaik mungkin dan jangan terlalu lama berdiam.

 

Flora dan Fauna yang terdapat di Gunung Haur Bunak 1141 MDPL


Untuk Flora yang sangat menarik perhatian pada Gunung Haur Bunak ini adalah tumbuhan lumut yang terdapat pada seluruh pohon dan Kantong Semar. Sedangkan untuk Fauna Sendiri terdapat Pacat dengan berbagai macam jenis, juga terdapat kepiting merah, dan Laning, laning ini merupakan hewan mirip seperti lebah namun hewan ini mempunyai sarang di bawah tanah atau di dalam kayu-kayu pohon yang sudah rapuh.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Balai Puncak Tiranggang

BEGINI!!! CERITA ADANYA BALAI TIRANGGANG, DIJALUR PENDAKIAN GUNUNG HALAU - HALAU 1901 MDPL Kala itu dibawah terik matahari dengan roda dua y...